Di tahun 2020 ini, dunia dilanda pandemi COVID-19. Di Indonesia sendiri, pemerintah menerapkan beberapa strategi untuk memerangi virus corona, seperti menyatakan keadaan darurat kesehatan masyarakat, pembatasan sosial berskala besar, dan karantina daerah. Hingga Mei, beberapa provinsi seperti Jakarta, pertambahan jumlah pasien yang terinfeksi tampaknya telah berkurang. Diperkirakan COVID-19 akan terkendali pada akhir tahun 2020.
Selain pandemi COVID-19 yang baru terjadi di awal tahun ini, Indonesia juga sedang bersiap untuk melawan tantangan lainnya yaitu kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di setiap musim kemarau. Asap dari kebakaran hutan dan lahan apa lagi dari lahan gambut yang terbakar berdampak sangat buruk bagi Indonesia dan negara-negara tetangga dalam beberapa tahun terakhir ini. Jika kebakaran hutan dan lahan dan juga COVID-19 terjadi secara bersamaan, banyak ahli khawatir bahwa kombinasi ini akan meningkatkan angka kematian. Don Sin, kepala kedokteran pernapasan di Rumah Sakit St. Paul Vancouver, mengatakan bahwa dengan adanya asap dari kebakaran hutan dan lahan akan meningkatkan tingkat kematian dari virus COVID-19 ini 1 . Dr. Sin juga menambahkan bahwa untuk sementara dapat disimpulkan bahwa COVID-19 secara rasio lebih berdampak kepada orang yang lebih tua, sedangkan kombinasi virus dengan asap kebakaran hutan dan lahan akan berdampak pada semua orang tanpa memandang batasan usia.
Untuk mencegah risiko kebakaran hutan dan lahan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia ( KLHK ) – Basar Manullang mengungkapkan bahwa strategi pengendalian kebakaran hutan dan lahan diubah dengan memprioritaskan upaya pencegahan dan pemadaman dini. Menurut keterangan secara tertulis pada 2 April 2020, KLHK akan mengimplementasikan program patroli pencegahan kebakaran terintegrasi di banyak lokasi di seluruh negara 2 . Pada program ini, akan dioptimalkan juga sistem kamera pendeteksi dini kebakaran hutan dan lahan ( InsightFD ) yang telah dipasang di 15 lokasi di beberapa provinsi seperti Sumatra, Kalimantan, dan Jawa Timur. Operator tambahan juga ditambahkan untuk dapat menggunakan sistem deteksi ini agar aktivitas pendeteksian kebakaran hutan dan lahan dapat ditingkatkan. Untuk dapat membekali operator tambahan dan juga mengingatkan kembali terhadap fitur-fitur InsightFD kepada operator lama, direncanakan adanya pelatihan tentang perkenalan dan penggunan sistem InsightFD. Sayangnya, pelatihan langsung secara tatap muka yang sebelumnya direncanakan tidak mungkinkan untuk dilaksanakan karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang baru diterapkan. Ketika ancaman musim kemarau semakin dekat, KLHK pun tetap ingin melakukan pelatihan ini sesuai jadwal untuk mempersiapkan tim dengan lebih baik dalam memerangi kebakaran hutan dan lahan. KLHK bekerja sama dengan PT Has Environmental dan Robotics Cats untuk untuk dapat memberikan pelatihan kepada operator KLHK yang tersebar di seluruh negeri melalui aplikasi pertemuan online.

Pelatihan online diadakan selama 2 hari (15-16 April 2020) dan lebih dari lima puluh orang dari kantor Manggala Agni di beberapa daerah menghadiri pelatihan ini. Pada hari pertama, tim teknis dari Robotics Cats memperkenalkan kepada peserta pelatihan mengenai perangkat secara umum, fitur-fitur dari InsightFD, mekanisme pendeteksian dengan kamera termal dan visual, dan juga bagaimana caranya untuk mengoptimalkan deteksi kebakaran secara otomatis. Pada hari kedua, tim teknisi memperagakan bagaimana menggunakan SmokeUI – perangkat lunak pendeteksi asap, langkah demi langkah disampaikan secara jelas dan padat kepada para peserta menggunakan fitur desktop sharing dalam aplikasi pertemuan online ini. Kami juga menggunakan fitur kontrol desktop jarak jauh dari aplikasi pertemuan online untuk memberikan pelatihan dalam penyelesaian masalah secara langsung kepada operator KLHK. Pelatihan dilakukan dengan sangat baik dan juga interaktif. Pelatih dan peserta pelatihan dapat berkomunikasi satu sama lain secara efektif melalui konferensi video.

Ini adalah pelatihan online berskala besar pertama kami bersama KLHK dan hasilnya sangat luar biasa. Banyak respon yang positif dari operator karena mereka kini lebih percaya diri dan lebih memahami bagaimana menggunakan InsightFD untuk mendeteksi kebakaran, menemukan kebakaran, dan juga untuk menginformasikan mengenai lokasi kebakaran kepada tim lapangan secara tepat waktu agar dapat memadamkan api sedini mungkin. Penghargaan juga disampaikan oleh ibu Mujiastuti , Kepala Sub Direktorat Tenaga dan Sarana Prasarana, bahwa pelatihan operator online telah berhasil dilaksanakan walaupun dibawah kebijakan pembatasan sosial berskala besar pada masa pandemi COVID-19 ini.
Kami sangat senang bahwa pelatihan online kali ini dapat dilaksanakan dengan baik! Semua pihak bekerja bersama di tengah tantangan pembatasan sosial yang diberlakukan, untuk bersiap-siap menghadapi musim kemarau yang akan datang!